Kebahagiaan sering dianggap sulit dicapai karena banyak orang tidak tahu cara meraihnya. Banyak yang berpikir bahwa kebahagiaan adalah sesuatu yang jauh, sulit dicapai, dan memerlukan perjuangan besar, padahal kebahagiaan sebenarnya hanya reaksi kimia otak—sesuatu yang bisa ditemukan di sini dan sekarang.
Misalnya, saat kita makan makanan lezat, rasa nikmatnya adalah kebahagiaan. Ketika kita minum untuk menghilangkan dahaga, rasa lega itu juga kebahagiaan.
Kesulitan dalam meraih kebahagiaan seringkali disebabkan oleh syarat-syarat yang kita tetapkan, seperti “bahagia kalau punya mobil, rumah, atau uang banyak.” Padahal, kebahagiaan bisa dimulai dengan hal-hal sederhana, meskipun memerlukan latihan.
Latihan untuk merasakan kebahagiaan dengan mudah termasuk membiasakan diri untuk menghargai dan bersyukur atas hal-hal kecil yang sering terlupakan, seperti keindahan kicauan burung di pagi hari, kebahagiaan bangun dari tidur yang nyenyak, dan sukacita bertemu dengan orang-orang yang kita sayangi.
Ketika kita terlatih, kita akan menemukan bahwa kebahagiaan sebenarnya dekat dan mudah dijangkau, tinggal memilih tanpa harus berjuang keras. Semakin keras kita berjuang untuk bahagia, semakin besar kemungkinan kita kecewa jika hasilnya tidak sesuai harapan.
Jadi, apakah kamu siap untuk menerima kebahagiaan, memantaskan diri untuk mendapatkannya, atau masih ingin berkhayal? Jawabannya ada pada dirimu sendiri.