Istilah “detoksifikasi dopamin” telah populer dalam beberapa tahun terakhir, terutama setelah Dr. Anna Lembke, seorang psikiater di Stanford University School of Medicine, menerbitkan bukunya Dopamine Nation: Finding Balance in the Age of Indulgence.
Dari buku ini, kita dapat mempelajari cara mengelola dopamin untuk meningkatkan produktivitas dari sudut pandang ilmiah. Dopamin adalah neurotransmitter kecil yang berfungsi di otak dan memfasilitasi komunikasi antar sel saraf.
Dopamin bekerja di otak dengan dua mekanisme: transmisi tonik dan phasik. Transmisi tonik adalah pelepasan dopamin yang konstan dan ringan sebagai latar belakang atau “noise”. Sebaliknya, transmisi phasik adalah lonjakan dopamin yang terjadi sebagai respons terhadap sinyal yang signifikan, seperti menerima notifikasi.
Untuk mengendalikan dopamin, kita bisa mencoba detoksifikasi dopamin, yaitu dengan menghindari aktivitas yang merangsang pelepasan dopamin berlebihan, seperti media sosial, video game, atau konsumsi makanan dan minuman manis yang berlebihan.
Ada empat strategi utama untuk mengontrol dopamin:
- “Pain Before Pleasure” Rule: Rasakan ketidaknyamanan terlebih dahulu sebelum melakukan aktivitas yang menyenangkan. Contohnya, lakukan olahraga sebelum bermain video game.
- “Avoidance” Rule: Hindari aktivitas yang memicu pelepasan dopamin berlebihan, seperti media sosial dan video game, selama sekitar 4 minggu. Ini membantu mereset tingkat dopamin, sehingga kita bisa menikmati hal-hal sederhana kembali.
- “Barrier” Rule: Tetapkan batasan waktu, tempat, dan jenis aktivitas. Contohnya, seperti yang diterapkan oleh Denny Santoso dalam mendidik anaknya; anaknya boleh bermain video game dengan menggunakan timer yang telah disepakati. Ketika timer berbunyi, anak tersebut harus berhenti dan beralih ke kegiatan produktif.
- “Boredom” Rule: Tujuan kita adalah sengaja mengalami kebosanan. Dr. Anna menekankan pentingnya merasa nyaman dengan kebosanan. Cobalah pergi ke taman tanpa membawa smartphone, dan berdasarkan pengalaman pribadi, strategi ini dapat memunculkan ide-ide baru. Anda harus mencobanya.