Pastinya kemungkinan melanjutkan kuliah di universitas Ivy League sebagai lulusan SMA biasa tidak nol. Namun, saya kurang tahu segi apa yang dimaksud dengan istilah “SMA biasa”. Universitas Ivy League dan universitas yang setara tidak memiliki preferensi antara SMA swasta dan SMA negeri.

Yang mereka cari adalah siswa-siswi yang terbukti mempunyai keinginan menantang diri sendiri, walau dalam pilihan kurikulum kelas atau kegiatan ekstrakurikuler. Apakah sang siswa memilih mengambil kelas yang sulit yang memberi tantangan terhadap pola pemikirannya? Apakah sang siswi hanya menerima terbatasnya keadaan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah, ataukah ia giat memperluas wacananya melalui partisipasi dalam kelompok-kelompok di luar sekolah juga?

Memang pada umumnya siswa-siswi yang giat mencari tantangan memiliki nilai IPK yang tinggi, karena mereka akan rajin dan tekun akan kemauan mereka untuk belajar. Tetapi nilai IPK bukan segalanya, karena bisa juga seorang siswa memilih untuk mengambil kelas-kelas yang gampang hanya untuk nilai IPK. Hal tersebut akan menggambarkan perilaku yang jelek di mata petugas universitas.

Karena Arif ingin melanjutkan ke Universitas Columbia, maka berikut saya juga lampirkan hal-hal yang mereka cari dalam seorang calon mahasiswa:

• Kurikulum dan nilai siswa – kami berharap untuk melihat bahwa seorang siswa menantang dirinya sendiri dengan beban kursus yang ketat
• Konteks seorang kandidat tertentu, termasuk keadaan keluarga, sekolah menengah, komunitas, minat, dan akses ke sumber daya
• Kualitas keterlibatan siswa dalam kegiatan di luar kelas
• Karakter dan kepribadian seorang kandidat, dan dampak yang akan dia buat di kampus dan perumahan kami yang beragam
• Kandidat cocok untuk pengalaman khas Columbia, yang mencakup Kurikulum Inti, kehidupan di kampus tradisional dan juga perkotaan, dan lingkungan universitas Ivy League di mana para pemikir dengan tingkat penasaran yang tinggi dapat berkembang
• Surat rekomendasi – yang memberikan bukti keingintahuan dan potensi intelektual, bukti kegiatan dalam ruang kelas dan sekolah maupun masyarakat, dan potensi keseluruhan bagi kandidat untuk membuat dampak nyata di Columbia, dalam kelas, dan di dunia luar

Universitas Ivy League tidak langsung memandang remeh calon mahasiswa yang berasal dari “SMA biasa”. Namun, sang calon harus bisa juga membuktikan bahwa ia layak diberi kesempatan menerima pendidikan di kampus terkemuka.