Tergantung tujuan hidup tiap orang, bisa sangat perlu untuk mengikuti kegiatan non-akademik seperti UKM maupun BEM/Himpunan, bisa saja cukup mengandalkan keahlian dari akademik.

Saya sendiri sekiranya pernah menjadi bagian di kurang lebih 11 organisasi dan kepanitiaan yang jauh berbeda antar satu sama lain, terhitung dari SMP hingga kuliah. Tentunya sudah cukup familiar dengan seluk beluk organisasi dari yang baik hingga buruknya sekalipun. Setiap organisasi juga memiliki kultur, tujuan, dan isi yang berbeda-beda pula. Namun, secara keseluruhan sepintas ada pola yang mirip-mirip, seperti drama antar pengurus, anggota yamg hilang-hilangan, selalu kabur saat ditagih uang kas, jawaban pada saat screening yang klise, dsb.

Dari sekian banyak kegiatan yang pernah saya ikuti mungkin inilah yang bisa saya simpulkan:

• Jika murni fokus ingin mengembangkan hardskill seperti koding atau bahasa asing, sebaiknya ambil kursus saja. Karena ikut UKM tidak menjamin keahlian yang kamu inginkan bisa didapatkan secara 100%. Secara kasarnya ikut UKM akan cenderung membantu mengurus organisasi tersebut sehingga mengurangi fokus pada pengembangan skill tersebut.
• Jika ingin mendapatkan pengalaman baru dan menambah softskill, sangat disarankan. Ikut organisasi/aktivitas kemahasiswaan lainnya memang tidak menjamin skillmu akan menginkat, tapi setidaknya menjadi sarana untuk mengembangkan diri. Semakin banyak kegiatan kemahasiswaan yang kamu ikuti, semakin baik untuk ditulis di CV. Terlebih posisimu itu sebagai pengurus (apalagi ketua). Benefit lainnya yang didapat adalah menambah relasi lebih banyak untuk kemudahan mencari kerja.
• Jika ingin mengembangkan softskill dan hardskill, sangat direkomendasikan! Seperti peribahasa “sambil menyelam minum air”, dapat menghemat waktu untuk mendapatkan kedua keahlian dalam satu waktu. Perlu motivasi dan dedikasi ekstra dibandingkan hanya fokus kepada organisasi/akademik saja.
• Jika ingin mengembangkan skill dan berkontribusi lebih langsung ke masyarakat, cobalah volunteer. Sekarang sudah banyak lembaga yang menawarkan volunteer di berbagai bidang. Tinggal pilih saja mana bidang yang sekiranya paling cocok. Selain itu volunteer juga relatif lebih singkat dan pembagian jobdesknya lebih jelas, jadi solusi alternatif yang ragu ingin mencoba organisasi/kepanitiaan karena takut keteteran.

Untuk saya pribadi kebanyakan motivasi mengikuti kegiatan kampus itu pada poin yang ketiga. Memang sering diluar ekspektasi, itulah yang akan selalu berkesan karena ada bumbu-bumbu dalam ingatan 🙂

Fokus kepada pelajaran kuliah ataupun aktif di kegiatan kampus sama baiknya jika dilakukan dengan totalitas.