Selama menjalani masa kuliah, mengikuti kegiatan organisasi dapat diibaratkan seperti mengonsumsi suplemen vitamin dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun tidak wajib, kegiatan ini dapat memberikan tambahan kekuatan dan manfaat di masa depan. Namun, seperti yang kita ketahui, mengonsumsi vitamin secara berlebihan juga dapat berdampak fatal bagi tubuh, seperti ginjal dan hati.
Begitu pula dengan mengikuti organisasi, baik di dalam maupun di luar kampus. Meskipun tidak wajib, secara umum hal ini dapat memberikan manfaat yang lebih baik bagi mereka yang suka berinteraksi, mencari kenalan baru, atau ingin mengembangkan kemampuan kepemimpinan dan kemandirian. Namun, jangan lupa bahwa ada aspek yang lebih penting, yaitu menyelesaikan tugas-tugas kuliah seperti tugas, praktikum, ujian, dan skripsi. Hal ini seharusnya menjadi prioritas utama daripada berorganisasi. Jangan sampai Anda mengabaikan tugas-tugas Anda sebagai mahasiswa hanya karena terlalu sibuk dengan kegiatan organisasi. Terlepas dari manfaat yang ditawarkan, seperti mendapatkan kenalan baru, meningkatkan kemampuan berbicara di depan umum, atau mendapatkan sertifikat keanggotaan, alasan-alasan tersebut tidaklah masuk akal jika Anda mengabaikan tugas utama sebagai seorang pelajar.
Tidak dapat disangkal bahwa sebagian mahasiswa yang tidak tergabung dalam organisasi memiliki kecenderungan yang kurang bersinar dibandingkan dengan teman-temannya yang aktif berorganisasi, baik dari segi penampilan maupun keterampilan. Namun, hal-hal tersebut sebenarnya dapat dilatih, diterapkan, dipelajari, atau diperoleh tanpa harus bergabung dalam organisasi. Saya tidak bermaksud mengajak Anda untuk menghindari kegiatan berorganisasi setelah membaca jawaban ini. Hanya saja, berdasarkan pengamatan saya selama kuliah dulu, setidaknya sebagian besar orang yang aktif berorganisasi di lingkungan saya sering menggunakan alasan kesibukan dalam organisasi sebagai jalan pintas dalam urusan akademik, seperti partisipasi dalam kerja kelompok, pengaturan waktu pengumpulan tugas atau ujian, serta hal-hal lain yang justru membuat mahasiswa yang tidak tergabung dalam organisasi menjadi enggan mendukung mereka.
Seperti yang saya sebutkan sebelumnya, kegiatan berorganisasi hanya merupakan tambahan kekuatan bagi Anda yang ingin mengembangkan karier di masa depan, dengan banyak berinteraksi dengan orang di sekitar organisasi maupun di luar organisasi. Namun, jika dilakukan secara berlebihan, hal tersebut dapat menjadi senjata bumerang: energi Anda akan habis, waktu Anda akan terbuang, lingkup pertemanan Anda mungkin akan terbatas pada teman-teman satu organisasi, dan yang lebih buruk lagi, prestasi akademik Anda akan menurun serta konsentrasi Anda akan terganggu karena banyak hal yang ada di pikiran Anda, terutama jika Anda tidak hanya terlibat dalam satu organisasi.