Jika memang dianggap tidak berguna, seharusnya tidak perlu menyimpan emosi dan menilai sikap orang lain yang berbeda denganmu. Dunia ini sejak awal diciptakan sebagai tempat di mana musibah, kesengsaraan, perselisihan, perbedaan, ketidaknyamanan, dan sebagainya terjadi. Kamu sedang membuang-buang energi dengan sia-sia jika kamu terus fokus pada perbuatan buruk orang lain.
Ada nasihat seperti Berikut:
Kalau kamu tidak bisa mengubah tabiat orang lain,maka rubahlah tindakanmu dengan memberikan contoh tindakan yang penuh dengan panutan…
Kalau kamu tidak bisa memberi panutan kepada orang lain, maka jangan mendekati tabiat orang yang tidak menyenangkan hatimu….
Kalau kamu tidak bisa menjauhkan diri dari tabiat buruk orang lain, maka berdoalah untuk keselamatan dirimu, bisa jadi orang yang memiliki tabiat buruk itu dikirim oleh Tuhan agar kamu terus memiliki karakter yang baik…
Tanpa adanya karakter buruk di dunia ini, sulit bagi seseorang untuk diketahui apakah dia memiliki tabiat baik atau buruk. Sifat jahat dan buruk sebenarnya memiliki peran yang berbeda. Sifat jahat diperlukan untuk menghukum orang yang melanggar hukum, sedangkan sifat baik diperlukan untuk memperbaiki kesalahan orang jahat.
Orang dinilai baik karena dia merasa sudah lulus dari perbuatannya yang jahat di masa lalu, orang dinilai jahat karena dia merasa sudah lulus menjadi orang baik
Hidup ini adalah perpaduan antara kejahatan dan kebaikan. Meskipun manusia memiliki sisi jahatnya, mereka juga memiliki sisi baik yang bertanggung jawab dalam menghidupi keluarganya. Begitu juga sebaliknya, meskipun ada orang baik, orang jahat tetap diperlukan agar mereka bisa belajar sesuatu dari kebaikan. Jadi, hidup ini seimbang dan kita perlu menerima kedua sisi tersebut agar bisa mengenali diri kita yang sebenarnya.