Tentu saja, jawabannya tergantung pada konteksnya. Jika orang tersebut adalah orang-orang terdekat kita seperti anak, istri, atau suami, saya akan berusaha dengan keras menjelaskan plus dan minus serta realita dari argumennya. Selanjutnya, saya akan menjelaskan latar belakang, pengalaman, dan pertimbangan logis yang menjadi dasar prinsip yang saya ambil. Bagi saya pribadi, ada kewajiban moral yang tinggi untuk menjaga dan melindungi orang-orang tercinta dari kesalahan, kesulitan, atau masalah yang mungkin timbul karena argumennya.
Namun, jika orang tersebut bukanlah anak, istri, atau suami, saya akan cukup menyampaikan prinsip dan pendapat saya yang mungkin bertentangan dengan argumennya. Saya akan menghargai argumennya tanpa perlu menentangnya. Tidak perlu terpancing untuk ikut-ikutan ngotot.