Untuk Abu Dhabi, Qatar, Dubai, dan Bahrain, tampaknya dampaknya tidak akan signifikan karena negara-negara ini sudah memiliki ekonomi yang kuat dan beragam. Mereka telah mengembangkan sektor bisnis dan pariwisata yang sukses, seperti Qatar Airways, Etihad, dan Emirates di sektor penerbangan.
Iran juga telah menunjukkan ketahanan selama bertahun-tahun meskipun menghadapi sanksi ekonomi.
Saudi Arabia, sebagai penjaga dua kota suci Makkah dan Madinah yang dikunjungi ribuan umat Islam setiap hari, juga tengah menjalankan proyek ambisius bernama “SAUDI VISION 2030”. Proyek ini bertujuan mengurangi ketergantungan pada minyak, mendiversifikasi ekonomi, serta mengembangkan sektor-sektor seperti kesehatan, pendidikan, infrastruktur, rekreasi, dan pariwisata.
Kedepannya, negara-negara Arab tampaknya sudah melakukan persiapan matang untuk menghadapi kemungkinan habisnya minyak. Abu Dhabi, Qatar, Dubai, dan Bahrain sudah memiliki ekonomi yang mandiri dan sukses dalam bisnis serta pariwisata, dengan contohnya seperti Qatar Airways, Etihad, dan Emirates. Iran, meskipun mengalami sanksi, mampu bertahan dalam jangka panjang. Saudi Arabia, sebagai penjaga kota suci Makkah dan Madinah, tengah melaksanakan proyek ambisius “Saudi Vision 2030” untuk mengurangi ketergantungan pada minyak, dengan fokus pada diversifikasi ekonomi dan pengembangan sektor-sektor seperti kesehatan, pendidikan, infrastruktur, rekreasi, dan pariwisata. Program “Saudi Trainee Program” juga bertujuan melatih warga Saudi untuk mengoperasikan sektor perkapalan dan perminyakan, dengan target agar pada tahun 2030 semua sektor perekonomian dikuasai oleh warga lokal. Negara-negara Timur Tengah tampaknya telah belajar dari pengalaman negara lain seperti Venezuela dalam mengantisipasi kemungkinan habisnya sumber daya minyak.