Bagaimana mengatasi rasa kesal kepada orang lain agar tidak menjadi dendam ?
Halimah PutriProfessional
Bagaimana mengatasi rasa kesal kepada orang lain agar tidak menjadi dendam ?
Share
Terima kasih untuk pertanyaannya. Kita berbicara tentang intensitas emosi yang menurut saya berada di rumpun “marah” dan kemarahan.
Saya memakai ilustrasi ini ya.
Anda memesan mie bakso, tidak pakai bihun, tapi saos tomat yang banyak. Yang datang ke meja anda? Semangkok mie bakso pakai bihun, tidak ada saos tomatnya sama sekal. Anda kesal atau dendam,Mas?
Mita sudah 8 tahun berpacaran dengan Anto, mereka sudah berhubungan layaknya suami-istri dan suatu hari, out of sudden, Anto mengatakan, sudah bosan dengan Mita. Putus, dan tiga bulan kemudian, Anto menikah dengan orang yang Mita juga kenal. Kalau Mita jadi dendam ke Anto, bisa dipahami kan ya? Sekian lama waktu yang ia habiskan bersama Anto,hanya untuk dicampakkan begitu saja.
Untuk hal-hal yang terasa akan membuang waktu bila kita permasalahkan berlama-lama tetapi menimbulkan rasa kesal, biasanya kita relatif mengalihkan fokus ke hal lain yang lebih bermanfaat, bukan? Apalagi bila hal yang jadi sumber kekesalan segera bisa diatasi dengan mencari alternatif lain, cari substitusi, atau ….ya sudahlah, bodo amat!.
Rasa kesal yang kekerapannya tinggi, sebenarnya adalah sebuah Warning juga untuk kita.Jangan-jangan zona nyaman kita terlalu luas, jangan-jangan kita terlalu sensi kalau menyangkut kesenangan diri tapi minim empati, bisa jadi juga kurang sabar. Bisa kok dicari sebab kemarahan yang mewujud dalam rasa kesal.
Maka, rasa kesal hanya akan jadi dendam ,kalau ada ekskalasi kemarahan yang hebat, ada kerusakan yang hampir-hampir tak bisa diperbaiki, atau sumber rasa kesal yang tak segera ditanggulangi lalu menyebar cepat menjadi kerugian yang fatal.
Supaya kesal tak jadi dendam, akan baik bila kita memampukan diri untuk utamanya bersikap terbuka saat berinter aksi dengan orang lain. Ekspresikan perasaan yang ada dalam diri, kapanpun anda merasa ingin agar orang itu tahu apa yang ada dalam hati anda. Dari mana keberanian itu munculnya, misalnya karena kita ini serba takut salah.
Mencari akarnya adalah di rasa percaya diri bahwa kita ini berharga. Untuk tahu, kenali sisi positif dari diri. Orang yang “kesel melulu” biasanya adalah sosok yang sukar berbagi perasaan dengan orang lain,tetapi peka menghadapi respons orang yang tak sesuai dengan harapannya. Orang lain kan tak tahu, apa yang ada dalam hati anda? Untuk membuatnya tahu, anda harus bicara bukan?
Maka, kalau kita memulai usaha untuk lebih bisa speak up, bisa cerita, bisa mengatakan pada orang lain bahwa diri kita terganggu oleh sikap atau kata-kata dan perbuatannya, kita akan mahir mengekspresikan diri untuk bisa dipahami tanpa menimbukan perasaan negatif pada orang itu.
Kuncinya, ada di PESAN SAYA.
Dalam bahasa kerennya adalah I Message. Saat berbicara tentang rasa kesal ataupun sesuatu yang anda inginkan dari seseorang, mulailah dengan kata….saya merasa…….., saya berpikir bahwa…..waktu anda bicara dengan nada tinggi tadi, saya kok serasa dimarahi ya…..
Jangan biasakan untuk memakai kata yang terasa menilai ,menyalahkan, atau memang marah untuk sebab yang sebenarnya sepele. Semisal…..kamu selalu ngga ngertiin aku,….kamu jahat kalau bicaranya begitu,….kamu ngga fair…. tanpa penjelasan dan langsung men-judge.
Kalau bisa membiasakan hal-hal diatas, manfaat utama adalah anda bertindak Fair pada diri sendiri, dan karenanya tidak mudah-mudah amat merasa kesal. Ketika kita nyaman dengan diri sendiri, gesture tubuh akan memberi kesan menyenangkan lawan bicara,dilengkapi dengan kata-kata yang juga tidak blaming (menyalahkan), judging ( menilai), ataupun cornering (menyudutkan).
Sesungguhnyalah, ketika seseorang merasa bahagia dengan dirinya sendiri, ia tak akan memancarkan sinyal-sinyal yang membuat orang lain jadi merasa tak nyaman berinter aksi dengan kita. Kalau kita jutek, maka orang mudah banget membuat kita kesal, padahal orang itu semula hanya bereaksi terhadap apa-apa yang kita pancarkan dari diri kita.
Mudah-mudahan bermanfaat. Salam hangat