pada 2001, Prabowo dan rekannya, mendirikan Nusantara Energi. Perusahaan inilah yang kemudian menjadi mesin pendulang kekayaan bagi Prabowo. Awalnya bisnisnya bergerak di industri kertas bernama PT Kiani Kertas, yang berada di Berau, Kalimantan Timur.
PT Kiani Kertas ini awalnya dimiliki oleh ‘Raja Hutan’ Bos Hasan. Namun, pada tahun 1990-an, perusahaan ini diambil alih negara karena dianggap tidak sehat. Dan karena alasan inilah Prabowo ingin membangkitkan perusahaan kertas tersebut.
Dia membeli Kiani Kertas kemudian mengubahnya menjadi PT Kertas Nusantara. Pengambilalihan inilah yang kemudian membuat hubungannya dengan senior di TNI, Luhut Binsar Panjaitan, kembali mencair.
Sebagaimana dipaparkan Hendra Budiman dalam Para Pembisik Jokowi (2015), di Kiani Kertas Prabowo menjabat sebagai Presiden Direktur dan Luhut Binsar Panjaitan menduduki kursi Komisaris Utama. Sayang, hubungan positif dua jenderal TNI itu tidak berlangsung lama.
Kondisi perusahaan yang tak kunjung membaik membuat hubungan keduanya kembali merenggang. Di tangan Prabowo, Kiani Kertas tetap dianggap perusahaan yang tak sehat dan tidak begitu sukses.
Setelah bermain di industri kertas, Prabowo beralih ke sektor bisnis lain. Tercatat, bekas Pangkostrad ini sempat bermain di bisnis minyak kelapa sawit di PT Tidar Kerinci Agung, bidang perikanan lewat PT Jaladri Nusantara dan sektor migas lewat PT Nusantara Energy.
Nusantara Group, yang kini mengelola 27 perusahaan di dalam dan luar negeri, bertanggung jawab atas seluruh operasi tersebut. Prabowo tidak bekerja sendiri selama menjalankan bisnisnya. Dia sangat mempercayai rekan politiknya dan keluarganya. Ini adalah hal yang sangat penting bagi bisnis Prabowo.
Dalam situs resmi pribadinya, Fadli Zon menyebut eksekutif seperti Hashim Djojohadikusumo, Widjono Hardjanto, Bambang Atmadja, dan dirinya sendiri sebagai orang yang membantu mengembangkan bisnis Prabowo.
Tak mengherankan bahwa jenderal purnawirawan ini dianggap sebagai menteri terkaya dengan harta sekitar dua miliar rupiah. Kekayaan Prabowo selalu menjadi perhatian utama selama setiap pemilihan presiden.