Oksigen merupakan molekul non-polar yang artinya cenderung tidak larut di air. Tetapi hal ini bukan berarti O2 benar-benar tidak bisa sedikitpun larut di air. Di alam ini tidak ada satupun senyawa kimia yang mutlak tidak dapat larut dalam air, pasti bisa walau hanya beberapa partpermillion (ppm).

Apalagi kalau berbicara tentang air mineral atau air sungai yang ada di alam. Adanya mineral dan senyawa lainnya di dalam air mempengaruhi jumlah kelarutan oksigen di dalam air. Namun sekali lagi jumlah oksigen yang terlarut sangatlah kecil, hanya berkisar antara 10–14 mg/Liter air.

Karena kelarutannya yang sangat kecil inilah dia disebut non-polar dan dikenal tidak larut di dalam air. Padahal sebenarnya dalam jumlah yang sangat kecil oksigen larut juga di dalam air.

Dalam kondisi alami di sebuah danau ataupun sungai, oksigen yang terlarut di airnya sangat penting untuk kehidupan ikan dan berbagai organisme lain. Oleh karena itu ada yang disebut BOD (biochemical oxygen demand) yang menyatakan jumlah oksigen yang dapat mendukung kehidupan dalam sebuah ekosistem air.

Oksigen di dalam air ini berasal dari dekomposisi di bagian bawah sungai/danau, difusi dari atmosfer di permukaan danau dan berasal dari tanaman hijau yang ada di permukaan danau.