Bercerita tentang kerinduan Bibi Lien untuk dideportasi dari tanah kelahirannya. Bibi Lien adalah salah satu WNI yang dideportasi dari Republik Indonesia pada masa Bersiap.
Lirik:
Saat kami dipulangkan dari Indonesia
Kami tidak pernah tahu bahwa Belanda begitu dingin
Yang paling buruk adalah makanannya
Lebih buruk dari makanan yang kami dapat selama di perjalanan
Kentang, daging dan sayuran dan nasi dengan gula.
(Refrain)
Beri saja aku nasi goreng dengan telur dadar
Dengan sambal dan kerupuk dan segelas bir
Beri saja aku nasi goreng dengan telur dadar
Dengan sambal dan kerupuk dan segelas bir
Tidak ada lontong, sate babi, tidak ada rasa pedas
Tidak ada terasi, serundeng, bandeng, dan tahu petis
Kue lapis, onde-onde, tidak ada ketela pohon atau bakpau
Tidak ada ketan, tidak ada gula jawa, jadi aku berkata
(kembali ke refrain)
Namun sekarang aku telah beradaptasi dengan kubis dan buncis
Hutspot (masakan khas Belanda), dengan parutan kelapa dan susu
Stamppot (masakan khas Belanda) dengan sayuran andijwie (endive), spruitjes (sejenis kubis dari Belgia), dan sup erwtens (ercis)
Apapun itu, nasi tetaplah yang terbaik. Jadi aku selalu berkata:
(kembali ke refrain)
Foto: Kroket nasi goreng ala Belanda (Nasischijf)
https://voi.id/memori/11326/sisi-gelap-revolusi-kemerdekaan-masa-bersiap-yang-kebablasan