AI dilatih oleh manusia. Jika pelatihnya kurang kompeten, tentu AI yang dihasilkan juga akan kurang kompeten. Itulah sebabnya mengapa jawaban dari chatGPT seringkali tidak konsisten, karena tidak semua orang yang melatih AI memiliki kecerdasan yang sama.
Sementara itu, manusia masih memiliki kemampuan untuk memilih informasi yang masuk. Kita masih bisa bersikap skeptis jika diajari oleh orang yang tidak memiliki kredensial yang tepat. Misalnya, jika seorang politisi mengajarkan tentang kesehatan, kita bisa meragukannya. Kita juga bisa membedakan antara tulisan yang bersifat subjektif dan objektif. Argumen dan pola pikir manusia berkembang seiring waktu, tidak hanya mengulang apa yang dikatakan orang lain tanpa berpikir. AI hanya menerima apa adanya. Oleh karena itu, jika seseorang hanya menerima informasi tanpa menggunakan akal pikirnya, maka dia akan menjadi seperti karakter NPC.