Pertanyaannya bagus dan mengedukasi sekali!
Penyebabnya utamanya ada dua:
- Batuan di bawah permukaan air (misalnya danau atau lautan) adalah tipe batuan kedap air sehingga air tidak akan bisa merembes masuk.
- Air permukaan memang meresap ke pori-pori tanah, namun hingga batas tertentu ketika air mencapai lapisan batuan kedap air, dan lapisan tanah di atasnya sudah jenuh oleh air, sehingga tidak bisa meresap lagi.
Kedua penyebab tersebut dapat berlaku untuk sungai, danau, telaga, sampai samudera, namun samudera lebih ke penyebab kedua saja.
Ada berbagai jenis danau di dunia ini:
Semua danau adalah “wadah” air permukaan yang luas dengan kedalaman yang berbeda. Air di danau-danau ini mungkin benar-benar terkurung di cekungan wadahnya, seperti yang terjadi di Danau Kelimutu di Flores. Air tidak bisa turun terus jika batuan di dasar danau kedap air.
Danau lain adalah awal dari sungai yang mengalir ke dataran yang lebih rendah. Danau Itasca di Amerika Utara adalah salah satu contohnya.Beberapa jenis danau yang lebih umum terjadi ketika air dari permukaan merembes masuk ke dalam tanah, dan kemudian berlanjut sampai air menutupi tanah sampai akhirnya. Air tidak dapat masuk lagi dan mengumpul di permukaan, membentuk genangan raksasa. Kasusnya mirip dengan jika kita membuat teh manis. Satu, dua, atau tiga sendok gula masih bisa larut dalam teh manis saat diaduk. Namun, jika kita terus menambahkan gula, air teh akan menjadi jenuh oleh gula sehingga gula tidak bisa larut lagi.
Sedangkan di lautan, air laut tidak terus merembes ke inti Bumi karena keberadaan lapisan batuan yang disebut kerak samudera.
Meskipun kerak samudera lebih tipis dibandingkan kerak benua, permukaannya tetap terbuat dari bebatuan yang keras dan padat yang tidak dapat ditembus oleh air dalam jumlah besar dan tekanan tinggi. Karena kedalaman rata-rata samudera lebih kecil daripada ketebalan rata-rata, air tertampung di permukaan dan tidak meresap ke dalam.
Batuan di dasar laut
Bagaimana kalau dasar lautnya berupa pasir?
Pasir itu hanyalah permukaannya saja. Jika digali lebih jauh ke dalam, kita sama-sama akan menemukan lapisan batuan keras yang kedap air.
Kurang lebih begitulah.