Teman kerja saya menerima keponakan Kanada suatu kali di sekitar tahun 2011an. Dia mengajar geografi di sebuah sekolah tingkat SMP atau SMA.
“Apa bagian Bali, Indonesia?” bertanya si ponakan saat orang lain sedang berbicara. Sangat mengejutkan bagi Om untuk menemukan peta Indonesia yang besar yang menunjukkan Bali sebagai bagian dari Indonesia.
Dia juga nanya, kok bisa-bisanya kamu guru geografi gak paham peta negara-negara? Ya memang si ponakan gak tau apa-apa tentang Indonesia makannya ngunjungin si Om. Mungkin kaya kita ngunjungin negara Djibouti lah, justru penasaran karena kurang dikenal.
Namun, ternyata gapura bandara Soetta bertema Bali yang membuatnya bertanya bagian mana dari Indonesia yang merupakan Bali. Ini wajar, mengingat tujuannya adalah untuk melihat Bali.
File:Sukarno hatta airport – Entrance – Jakarta – Indonesia.jpg – Wikimedia Commons
Kawan saya pun maklum, memang orang awam begitu mendarat lihat gapura ini berasa ada di Bali. Dan keponakannya malah balik mempertanyakan. “Kalau Indonesia memang lebih besar dari Bali, kenapa yang ditonjolkan malah Bali?”.
Ya, benar juga. Sebagai representasi dari Indonesia, Soetta mungkin kurang menunjukkan identitas kebudayaan yang beragam. Seandainya gedung perkantoran di sekitar Soeta bertemakan rumah adat suku-suku Indonesia, akan sangat indah.