Sebab saat ini kita hidup di era revolusi industri 4.0, dimana komoditas 4.0 adalah data. Ini bukan lagi minyak. Tapi datanya. Informasi yang dikumpulkan dari berbagai aktivitas kami yang berlangsung mulai dari penggunaan mesin pencari, M-Banking, Go-Jek dan diakhiri dengan media sosial, dikumpulkan sebagai informasi yang dapat diolah menjadi informasi. Jadi untuk siapa informasi ini digunakan? Tentu saja dari pengiklan.
Ambil contoh adalah Facebook dimana 90% lebih Facebook mendapatkan pendapatan dari iklan.
Jadi bagaimana Facebook dibangun? Tentu saja dari puluhan juta kode pemrograman yang diciptakan oleh pendiri Mark sejak awal mula Facebook menjadi pionir media sosial. Tawaran tersebut untuk konsep bisnis dan kemampuan pemrograman yang cukup handal.
Kemudian kita bisa melihat contoh lainnya. Misalnya untuk kebutuhan perang. Tidak perlu melakukan kontak fisik dengan senjata militer untuk menyerang instalasi asing. Namun, Stuxnet bisa digunakan. Ya, Stuxnet merupakan worm atau worm komputer yang dapat menyerang PLC, khususnya infrastruktur industri.
Contohnya adalah penghancuran infrastruktur uranium Iran. Stuxnet menyerang industri uranium dan nuklir Iran sehingga pembangkit listrik tenaga nuklir Iran tidak berfungsi. Stuxnet dirancang untuk menyerang kerentanan sistem pada peralatan yang diproduksi oleh Siemens yang digunakan untuk mengatur pasokan air, rig minyak, dan pembangkit listrik. Bayangkan apa yang akan terjadi pada reaktor nuklir Iran jika Stuxnet tidak dihentikan. Tidak menutup kemungkinan akan terjadi kerugian besar di Iran yang memicu Perang Dunia III. Penjelasan lebih lengkap mengenai Stuxnet dapat dilihat di sini.
https://www.youtube.com/watch?v=7g0pi4J8auQ
Kemampuan pemrograman ini dapat menciptakan senjata korporasi bahkan cyber yang dapat merusak reaktor nuklir. Secara sederhana, keterampilan pemrograman mengajarkan banyak hal, antara lain:
- Memahami cara kerja komputer. Bagi kita saat ini, dimana hampir semua orang memiliki smartphone atau komputer pribadi, akan sangat penting bagi kita untuk mengetahui cara kerja komputer. Sehingga kita bisa mengetahui letak kesalahannya jika terjadi kerusakan. Kita bahkan tidak perlu pergi ke bengkel komputer untuk memperbaiki kerusakan komputer.
- Logika berpikir. Kami mempelajari algoritme yang mempraktikkan pemikiran berurutan, terperinci, dan berpikiran tunggal. Jadi mari kita terbiasa dengan instruksi berurutan. Misalnya ketika kita mengirim surat, kita mengetahui secara detail bagaimana surat itu dikirim, mulai dari awal penulisan surat, proses pengiriman surat, hingga tahap akhir penerima surat tersebut. sebuah surat.
- Self-Employed. belajar memprogram menghasilkan suatu produk. Baik itu web, seluler, atau bahkan tutor pemrograman. Terlihat bahwa semua perusahaan/UKM membutuhkan website yang dapat memasarkan produknya atau bahkan semua software Android yang tersedia bagi mereka.
- Meningkatkan Problem Solving. Coding adalah cara Anda berpikir untuk memecahkan suatu masalah. Mark menciptakan Facebook untuk menjawab kebutuhan komunikasi mahasiswa di kampusnya. Google dirancang untuk memungkinkan pengguna mencari sesuatu di Internet. Ebay dan Amazon hadir agar pengguna dapat membeli sesuatu tanpa harus pergi ke toko. Dan masih banyak masalah lainnya yang dapat diselesaikan dengan melatih keterampilan pemecahan masalah.
Catatan Kaki
[1] How the Tech Giants Make Their Billions
[2] Virus Stuxnet serang Iran