Mengapa kerajaan Majapahit tidak menaklukkan kerajaan Sunda?
Share
Sign Up to our social questions and Answers Engine to ask questions, answer people’s questions, and connect with other people.
Login to our social questions & Answers Engine to ask questions answer people’s questions & connect with other people.
Lost your password? Please enter your email address. You will receive a link and will create a new password via email.
Please briefly explain why you feel this question should be reported.
Please briefly explain why you feel this answer should be reported.
Pada saat Hayam Wuruk menjadi raja dan Gajah Mada sedang gencar-gencarnya menguasai hampir seluruh Nusantara, ada satu negeri yang merdeka, berdaulat, dan tidak mengakui kebesaran Majapahit yaitu Kerajaan Sunda atau Sunda-Galuh atau mungkin beberapa orang menyebutnya dengan sebutan Pajajaran ketika Sri Baduga Maharaja Prabu Siliwangi berkuasa. Sunda ini beberapa ahli berpendapat bahwa bagi Majapahit, Sunda merupakan daerah yang istimewa karena ada teori yang mengatakan bahwa pendiri Majapahit, Raden Wijaya merupakan bangsawan Sunda yang dikenal dengan Jaka Sesuruh yang kemudian karena pergolakan politik akhirnya bersama ibunya, Dyah Lembu Tal pulang ke Singasari yang merupakan daerah asal ibunya, hal ini masih menjadi perdebatan.
Untuk menjalin hubungan dengan Sunda, Hayam Wuruk kemudian mengutus orang untuk melamar putri Maharaja Linggabuana, yaitu Dyah Pitaloka. Rombongan Sunda pun berangkat menuju Majapahit dengan pengawalan yang seadanya karena bukan untuk berperang. Hayam Wuruk menganggap hal ini hanyalah urusan asmara semata namun Gajah Mada menganggap pernikahan ini merupakan penyerahan putri Sunda sebagai tanda pengakuan atas kebesaran Majapahit. Ketika rombongan datang dan sampai di Lapangan Bubat, rombongan Sunda terkejut karena berhadapan langsung dengan Gajah Mada yang membawa pasukan Bhayangkara layaknya hendak berperang. Pecahlah pertempuran yang kelak disebut Perang Bubat, seluruh rombongan tewas termasuk Maharaja Linggabuana sementara Dyah Pitaloka dan para wanita lainnya melakukan bunuh diri demi menjaga kehormatan bangsa Sunda. Peristiwa ini membuat karier politik Gajah Mada menurun dan Sunda tetap berdaulat bahkan baru runtuh beberapa puluh tahun setelah Majapahit runtuh.
Saya sendiri sebelumnya sudah pernah menulis jawaban mengenai Perang Bubat, silakan dikunjungi Jawaban Nabil Haqqillah untuk Apa yang kamu ketahui tentang perang bubat?
Mungkin ada yang bisa koreksi atau memberikan referensisi lain untuk jawaban saya karena mungkin saya menulis ini cenderung Sunda-Sentris.