Mengapa luar angkasa lebih banyak diteliti daripada bumi ini?
Share
Sign Up to our social questions and Answers Engine to ask questions, answer people’s questions, and connect with other people.
Login to our social questions & Answers Engine to ask questions answer people’s questions & connect with other people.
Lost your password? Please enter your email address. You will receive a link and will create a new password via email.
Please briefly explain why you feel this question should be reported.
Please briefly explain why you feel this answer should be reported.
Saya hanya sekedar menambahkan.
Pertanyaan seperti ini biasanya terinspirasi dari postingan Instagram pop-sains yang sering kita jumpai pada akun-akun beraroma ‘faktaWOW’, ‘SainsPedia’, dll. Seperti gambar dibawah:
Atau ini:
Meski terlihat sebagai suatu informasi yang bombastis, ya memang bombastis karena luar angkasa masih menjadi sesuatu yang ‘misterius’, ‘mewah’, ‘angan-angan’, dan ‘tak terjangkau’ bagi sebagian besar manusia saat ini.
Namun menurut saya hal tersebut tidak sepenuhnya benar jika kita melihat dari sisi yang berbeda; sisi yang ekuivalen (apple to apple) dan adil untuk diperbandingkan.
Cara paling sederhana untuk membandingkan banyaknya jumlah penelitian antar 2 penelitian yang berbeda adalah dengan melihat jumlah hasil pencariannya (keyword tertentu) di situs researchgate[1] ; platform media sosial populer bagi para peneliti yang ‘ngeksis’ dengan karya-karya ilmiahnya.
Dengan memperbandingkan 2 hal yang ekuivalen dari pertanyaan saudara penanya:
Mari kita perbandingkan antara “Copernicus Crater”[2] dengan “Mariana Trench”[3] di researchgate.
Antara keduanya saya rasa adalah perbandingan yang adil; Copernicus Crater adalah kawah terbesar di Bulan yang bisa kita anggap sebagai representasi luar angkasa, yang ekuivalen dengan Mariana Trench; palung laut terdalam di Bumi sebagai representasi Bumi ini. Keduanya bisa dikatakan objek sains yang sama-sama populer dalam distingsi antara penelitian terhadap luar angkasa dan bumi. Dan berikut hasil yang saya peroleh:
Mariana Trench yang menang dengan 60800 entri berbanding 33900 entri milik Copernicus Crater. Tentu saja angka tersebut bukanlah jumlah sesungguhnya dari penelitian terhadap keduanya, masih banyak peneliti yang lebih ‘tradisional’ dan memilih untuk tidak membagikan tulisan ilmiahnya di researchgate seperti beliau yang belum ada akun researchgate-nya.
Dan penelitian-penelitian lama beliau pun tentunya tidak tersedia di researchgate.
Namun setidaknya,angka 60800 dan 33900 tersebut ibarat quick count pilkada 2020 bisa menjadi representasi awal dari statistik banyaknya peneliti ‘modern’ yang tertarik dan concern pada 2 benda tersebut.
Hal yang sama mungkin juga akan bekerja jika kita melakukan pencarian serupa pada portal publikasi penelitian ilmiah bereputasi global; aip.org, elsevier.com, sciencedirect.com, atau springer.com
Opini tambahan:
Melakukan penelitian tentang luar angkasa mungkin secara effort ‘lebih sederhana’, aktivitasnya kurang lebih ada 2 macam; antara melakukan kajian teoritis yang kemudian dilakukan analisa berbasis komputasi (artinya penelitian dengan banyak membaca dan mengabdi didepan komputer) atau melakukan analisa data dari satelit (yang tentu saja juga mengabdi didepan komputer).
Sedangkan penelitian tentang bumi dapat dilakukan dengan metode pengambilan data penelitian yang lebih variatif; kita dapat menggunakan metode kajian teoritis, eksperimen lapangan (turun langsung ke lapangan mengambil data – ini yang sangat sulit dilakukan pada penelitian luar angkasa, kecuali anda adalah hansip ISS[4] ), eksperimen skala laboratorium, dan bahkan juga bisa menggunakan analisa data satelit seperti yang dilakukan paman Gene Feldman di NASA[5] .
Ditambah lagi penelitian tentang luar angkasa seperti Copernicus Crater ini mungkin hanya akan dilakukan oleh peneliti dengan spesialisasi bidang fisika, astronomi, dan batuan. Lain halnya dengan Mariana Trench yang sangat potensial untuk menjadi ‘bancakan’ orang-orang fisika, biologi, kelautan, geografi, geologi, geofisika, dan geo-geo lainnya.
Q : Jadi apakah penelitian dengan topik luar angkasa lebih banyak daripada bumi? (Lah, malah jadi beda pertanyaannya :D).
A : I guess NO.
Oversimplifikasi masalah memang, tapi terima kasih telah berkenan membaca.
Catatan Kaki
[1] ResearchGate | Find and share research
[2] Copernicus (lunar crater) – Wikipedia
[3] Mariana Trench – Wikipedia
[4] International Space Station
[5] NASA – Oceans: The Great Unknown