Orangtua yang Strict Parent adalah sebutan untuk orangtua yang menerapkan pola asuh otoriter. Mereka cenderung memiliki sikap kolot, keras, dan terlalu mengatur anak.
Orangtua seperti ini seringkali menuntut, tetapi tidak responsif terhadap anak-anaknya. Mereka memiliki harapan yang sangat tinggi terhadap anak-anaknya dan cenderung menghukum dengan keras setiap kali anak membuat kesalahan.
Mereka jarang memberikan umpan balik dalam pengasuhan dan tidak meminta atau mendengar pendapat dari anak-anaknya. Ketika ada umpan balik yang diberikan, umpan balik tersebut seringkali ditangkap dengan sikap negatif.
Orangtua ini meyakini bahwa pola pengasuhan mereka adalah yang terbaik dan paling benar.
Ada beberapa alasan mengapa para orangtua biasanya menerapkan pola asuh yang seperti ini:
1. Budaya dari zaman dulu mengajarkan bahwa orangtua harus keras mendidik anaknya agar anak patuh kepada orangtuanya. Ini menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi pola asuh yang diterapkan oleh para orangtua.
2. Orangtua seringkali belajar dan meniru pola pengasuhan dari orangtua mereka sendiri, baik secara sadar maupun tidak sadar. Pengalaman pribadi ini juga berperan dalam membentuk pola asuh yang diterapkan.
3. Beberapa orangtua memiliki karakter yang keras, berpikiran sempit, dan egois. Mereka selalu menuntut anaknya, tidak mau menerima masukan, kritik, atau saran yang membangun, serta merasa diri paling benar dan hebat.
4. Orangtua merasa bahwa pola asuh yang keras adalah yang terbaik karena mereka menganggap dunia ini keras. Mereka ingin anak-anak mereka siap menghadapi kejamnya dunia sejak dini.
5. Orangtua juga memiliki naluri melindungi anaknya. Mereka menerapkan pola asuh yang terlalu mengatur atau mengekang karena takut jika anak mereka diberikan kebebasan yang terlalu besar, dampaknya akan buruk bagi masa depan anak tersebut.