Mengapa sesuatu hal yang benar selalu banyak orang yang tidak percaya, tapi hal yang tidak benar banyak orang yang mempercayainya? Ada yang tau kenapa? Terima kasih.
Lisa NurExplainer
Mengapa sesuatu hal yang benar selalu banyak orang yang tidak percaya, tapi hal yang tidak benar banyak orang yang mempercayainya? Ada yang tau kenapa? Terima kasih.
Share
Sebuah buku sejarah Afrika menggambarkan dengan gamblang tentang efek single story pada media massa saat ini. Dalam buku ini, digambarkan tentang penemuan sebuah etnis yang struktur tubuhnya terdiri dari beberapa anggota tubuh binatang. Makhluk ini ditemukan di benua Afrika sebagai etnis asli penduduk Afrika.
Buku ini sukses menjual imajinasi penulisnya, hingga informasi ini diulang-ulang menjadi sebuah kebenaran. Bahwa dahulu kala, benua Afrika dihuni oleh manusia yang berparas dan berjiwa kebinatangan, yang membutuhkan pencerahan dan bantuan oleh sebuah negara maju, berperi-kemanusiaan dan ber-adidaya.
Afrika digambarkan sebagai sebuah benua yang suram yang penuh dengan konflik, kemelaratan, keputus-asaan, keterbelakangan dan kemiskinan. Serta-merta hal ini dijadikan sebagai fakta di mata dan telinga di belahan dunia lain.
Melalui gambar-gambar yang sebagian besar mengilustrasikan kemiskinan benua Afrika dan kelaparannya agar masyarakat dunia percaya bahwa Afrika adalah benua yang tertinggal jauh di belakang.
Kita mungkin tidak pernah tahu, Afrika adalah sebuah benua yang dihuni oleh negara-negara maju dengan sumber daya alamnya yang kaya dan sumber daya manusianya yang jauh dari kata terbelakang atau pun miskin. Dimana generasi mudanya juga bersekolah ke luar negeri dan mempunyai bakat dan prestasi seperti yang lainnya.
Efek single story ini telah banyak membunuh fakta kebenaran yang sesungguhnya. Mereka menyebarkannya melalui internet, radio, tv dan bahkan media cetak seperti surat kabar dan buku-buku.
Melalui buku, mereka juga mengabadikan tabiat single story ini dari sudut pandang penguasa yang memiliki kepentingan akan hal itu. Entah itu kepentingan politik atau pun ekonomi.
Fenomena single story ini adalah sel dari terbentuknya cerita atau informasi palsu yang sangat rentan mampu mengubah mindset masyarakat tentang kebohongan yang menjadi kebenaran yang permanen.
Tabiat single story yang dipacking dengan bagus menjadi proses dari propaganda massa. Dimana semua media massa dan elektronik dikondisikan untuk menyebarkan atau menjual kisah, cerita atau informasi palsu yang sama secara teratur dan massive di seluruh penjuru dunia.
Mereka berhasil mengubah dunia, sesuai seperti apa yang mereka inginkan, demi kepentingan tertentu. Dikatakan bahwa,
Pernyataan ini telah menjadi titik awal dari propaganda media sebagai usaha untuk membentuk opini masyarakat di dunia.
Masyarakat awam harus jeli mendengarkan, melihat dan menelaah semua informasi yang berkembang, agar tidak menjadi korban propaganda penguasa.
Terima kasih atas pertanyaannya.