Teman saya pernah bilang bahwa time management itu tidak berguna, dan saya menanggapi, “Pernah dengar tentang Zayyan?”
“Siapa itu?”
“Zayyan, idol K-pop dari Indonesia. Tahukah kamu bahwa semua manajer K-pop menggunakan strategi time management karena jadwal mereka yang sangat padat?”
Dia langsung terdiam. Memang, paradoksnya, time management mungkin tidak berguna untuk beberapa orang, tetapi bisa sangat penting untuk yang lainnya.
Kemudian saya tanya pendapatnya tentang teknik Pomodoro, “Bagaimana menurutmu tentang Pomodoro?”
“Oh, itu bagus. Kerjaku jadi lebih terfokus dengan 25 menit kerja dan 5 menit istirahat,” jawabnya.
Saya melanjutkan, “Ada tidak profesi di mana Pomodoro justru bisa membuat kerjaan jadi berantakan?”
“Tidak mungkin!” jawabnya.
“Sebenarnya ada. Misalnya, web atau software engineer. Mereka seringkali butuh waktu minimal dua jam tanpa gangguan untuk fokus coding. Dulu saat magang, para senior saya bekerja dari jam 8.30 sampai 1 siang tanpa berhenti, dan jika terlalu sering istirahat, fokus mereka bisa terganggu,” saya menjelaskan.
Dia terkejut. Begitulah paradoks produktivitas; tidak semua strategi cocok untuk semua profesi, jadi penting untuk menemukan mana yang paling sesuai dengan kebutuhan kita.