Cerita Hantu Rantam
Mendengar kisah-kisah misterius, terutama yang berkaitan dengan hal-hal ghaib, sudah biasa bagi orang Indonesia. Dalam pertengahan tahun 1990-an, kisah ini menggemparkan satu desa, di mana saya belajar di SD. Dua orang bapak dan anak ditemukan meninggal dunia pada jam yang sama (setelah Maghrib) tetapi pada tahun yang berbeda.
Bapak S usia 60an dan anaknya K usia 40an adalah tetangga kampung saya, rumahnya dekat dengan sekolah. Selepas shalat isya terdengar berita duka dari masjid kampung sebelah, bapak S ditemukan meninggal dunia di kebun yang jaraknya sekitar 2km dari desa. Beliau ditemukan meninggal dalam keadaan yang mengenaskan dengan jejak seperti telah terjadi pertarungan di bawah pohon aren dipinggir kali kecil. Mayatnya juga mengeluarkan darah dari mulut dan hidung hingga membasahi bajunya.
Pagi harinya suasana disekolah ramai sekali, hampir semua anak-anak sekolah membicarakan kasus meninggalnya bapak S yang begitu janggal. Banyak masyarakat percaya jika bapak S dibunuh oleh hantu rantam yang tinggal di pohon aren di pinggir kebunnya. Menurut legenda di kampung kami, hantu rantam adalah makhluk halus penghuni sungai yang cenderung bersifat jahat.
Orang pintar di kampung kami meyakini jika bapak S telah membuat hantu rantam marah karena tidak sengaja merusak tempat tinggalnya yaitu pohon aren tersebut. Sebelum ditemukan meninggal, menurut keluarganya bapak S juga berperilaku aneh. Tidak biasanya dia pergi ke kebun setelah Maghrib, walaupun sudah dilarang tetapi tetap saja tidak ada yang bisa menahannya untuk pergi.
Malam-malam berikutnya begitu sunyi mencekam, semua pintu rumah warga kampung sebelah tertutup rapat ketika adzan Maghrib berkumandang. Ditambah rimbunnya rumpun bambu disekitar rumah bapak S menambah suasana begitu mistis. Butuh sekitar satu bulan untuk warga melupakan kejadian itu dan menjalani aktivitas seperti biasanya.
Setahun berselang, giliran bapak K (anak bapak S) mengalami kenahasan yang sama dengan ayahnya. Ditempat dan jam sama serta keadaan yang sama, warga kembali gempar. Beliau diyakini meninggal karena dibunuh hantu rantam juga.
Setelah kejadian itu, warga menganggap kebun bapak S dan bapak K angker. Para orang tua meminta anak-anaknya untuk menghindari lokasi tersebut. Saya telah mengunjungi lokasi itu setahun yang lalu; dua pohon aren itu masih tegak menjulang, dan sisa-sisa aura misterius itu tetap ada.
Kita seharusnya tidak mengganggu, merusak, atau berselisih dengan makhluk lain di Bumi ini, terlepas dari kebenaran cerita hantu rantam atau cerita lain yang tersebar luas di masyarakat kita. Ketika kita berada di tempat yang asing, ucapkan salam untuk meminta izin dan memperkenalkan diri. Selalu minta perlindungan dari Tuhan Yang Maha Kuasa.