Setujukah kamu dengan BEM UI yang memberi gelar “The King of Lip Service” kepada Presiden Jokowi?
Abdullah SafiPundit
Setujukah kamu dengan BEM UI yang memberi gelar “The King of Lip Service” kepada Presiden Jokowi?
Share
Kalau pertanyaanya boleh atau tidak, tentu saja boleh. Kritik memang diperlukan dalam negara demokrasi, sebab jika tidak, pemerintahan bukan lagi demokratis, namun absolut. Ini perlu untuk menyeimbangkan pemerintahan, supaya bisa berbenah dan mendengarkan aspirasi rakyat. Tetapi, jika pertanyaannya setuju atau tidak, saya pribadi menyatakan tidak setuju. Pada saat kampanye, secara umum calon presiden siapa pun dan dimana pun, pasti akan menawarkan janji-janji program kerja dan lainnya sebagai nilai jual mereka. hal ini pasti dilakukan oleh siapa saja, termasuk presiden Jokowi. Namun, hal yang perlu diperhatikan di sini, para pembaca sekalian perlu aware juga, dengan apa apa saja yang sudah pak Jokowi lakukan. tidak mudah menata suatu negara sebesar dan seberagam Indonesia. Apalagi selama ini pembangunan belum terjadi secara merata, masih berfokus di jawa saja. Tetapi pak Jokowi hadir untuk mencoba memperbaiki hal tersebut. Papua dan NTT misalnya. saya punya beberapa sanak saudara di sana. selama masa pemerintahan Jokowi, banyak pembangunan yang dirasakan di sana. contoh kecilnya, bahan bakar mesin (BBM). Dahulu, harga BBM d Papua dan NTT sangat mahal. Tetapi sekarang, harganya merata, sama dengan Jawa. Begitupun listrik, akses jalan, dan air….semua pelan-pelan mulai dibenahi. Untuk mewujudkan janji-janji program kerjanya tidak semudah menjentikan jari kawan-kawan. semuanya butuh proses, butuh waktu. Setidaknya, coba lihat baik-baik pembangunan yang sudah ada.
Gini deh….dari kesemua presiden yang sudah-sudah, coba sebutin, siapa presiden yang paling banyak membangun di negeri ini…atau yang menepati semua janji-janji kampanyenya..mungkin bisa sharing di kolom komentar, kita bisa diskusi lebih lanjut soal itu.