Mungkin tidak banyak orang yang menyadari bahwa Indonesia telah memiliki penulis fiksi ilmiah—juga dikenal sebagai science fiction—sejak tahun 1970-an. Djokolelono adalah nama orang itu. Alurnya memukau, kadang-kadang lucu, dan memiliki pesan sains yang kuat tetapi tidak kaku. Beberapa buku fiksi sains yang dia tulis termasuk:
1. Getaran
Inilah novel yang disebut-sebut sebagai novel fiksi ilmiah pertama di Indonesia. Buku ini terbit 1972. Sayangnya, buku ini sangat sulit ditemukan dan ulasan tentangnya sangat sedikit.
2. Jatuh ke Matahari & Bintang Hitam
Novel-novel ini menceritakan kisah seorang antariksawan muda yang berasal dari Indonesia. Dalam novel “Jatuh ke Matahari”, para antariksawan ditugaskan untuk membuat Venus menjadi tempat yang dapat dihuni, tetapi ada masalah teknis yang membuat pesawat mereka malah tersedot gravitasi Matahari. Dalam buku Bintang Hitam, Veta dan Eliza, dua antariksawan, melakukan misi ke Mars tetapi terdampar di Planetoida Kerig. Di sana, mereka bertemu dengan ilmuwan jahat dan menjadikan planetoida itu sebagai pusat kendali tata surya.
3. Penjelasan Antariksa
Ini adalah seri fiksi sains yang masih tersedia di toko buku. Sejak tahun 1985, tujuh novel dari serial ini telah dirilis. Meskipun demikian, cetakan terbaru dari seri ini telah dirilis sejak tahun 2015. Serial TV ini menceritakan tentang bagaimana manusia yang berasal dari Bumi mencari planet lain setelah Bumi hancur. Salah satu janji mereka adalah bahwa mereka tidak akan meninggali planet yang sudah dihuni makhluk lain. Koloni pertama tiba di Planet Poa, yang ternyata sudah dihuni oleh makhluk lain. Singkatnya, terjadi perang lagi antara keturunan manusia dan orang Poa. Mereka adalah Veta, Vied, Stri, dan Raz, empat anak yang terlibat dalam perang.