Apa yang kamu ketahui dari ilmu sihir?
Share
Sign Up to our social questions and Answers Engine to ask questions, answer people’s questions, and connect with other people.
Login to our social questions & Answers Engine to ask questions answer people’s questions & connect with other people.
Lost your password? Please enter your email address. You will receive a link and will create a new password via email.
Please briefly explain why you feel this question should be reported.
Please briefly explain why you feel this answer should be reported.
Mohon ijin saya ingin mencoba mengulasnya sedikit dari sisi budaya Tionghoa yang dikenal di kalangan etnis Tionghoa Indonesia.
Dalam dialek Hokkian, “ilmu sihir” dikenal dengan sebutan hoat-su̍t (Fǎshù 法術), yang dalam bahasa Inggris bisa diartikan sebagai magic; magic arts; sorcery; witchcraft. Ada juga yang menyebutnya dengan mô·-su̍t (魔術) alias black magic atau ilmu sihir hitam, yang secara harfiah artinya cara atau metode para hantu.
Hoat-sut ini adalah ilmu sihir yang sebetulnya hanya sebutannya saja ilmu sihir, sebab ilmu ini lebih merupakan gerakan seperti ilmu silat yang sepenuhnya digerakkan oleh tenaga spiritual. Sedangkan mo-sut definisinya sama dengan hoat-sut tetapi dipercaya menggunakan bantuan mahluk gaib.
Di kalangan kaum spiritualis, sihir hoat-sut dipercaya banyak dipraktikkan oleh para ahli Tao (Taois), dan bertentangan dengan sihir hantu dan iblis supranatural (mo-sut).
Di dalam cerita-cerita silat yang banyak beredar di Indonesia sebelum tahun 1945 hingga 1970an, ilmu hoat-sut diceritakan dilatih atau diajarkan oleh kaum pertapa. Bentuk penggunaannya bisa berupa suara yang mampu mempengaruhi lawan, pemusatan pikiran dan gerakan untuk merobohkan lawan, sampai menggunakan suara batin untuk menghipnotis lawan.
Di dunia nyata, dalam prakteknya ilmu hoat-sut ini jarang ditemui dan biasanya tidak ditunjukkan untuk umum. Saya pribadi merasa beruntung pernah menyaksikan langsung salah satu peragaan ilmu hoat-sut ini sewaktu melakukan riset buku.
Di kota Singkawang, Kalimantan Barat, perayaan Cap Go Meh yang kini sudah dijadikan festival, memiliki acara yang dinanti-nanti yaitu perarakan tatung atau dewa alias Tiào tóng (跳童) atau Shén dǎ (神打). Tatung (dialek Hakka) dalam perarakan ini dipahami sebagai ritual tolak bala, wujud kehadiran fisik dewa untuk membersihkan bumi dari segala bahaya.
Perarakan tatung yang juga dikenal sebagai festival sihir atau magic festival, membuat para peraganya (tatung) dapat melakukan aksi-aksi spiritual seperti menusukkan benda tajam ke pipi tanpa terluka, berdiri dan meloncat-loncat di atas pedang, atau aksi spiritual di luar nalar lainnya selama arak-arakan berlangsung. Para pemain tatung ini, usai berkomunikasi dengan roh-roh gaib di klenteng, akan kembali ke rumah masing-masing, melakoni kehidupan manusia di alam nyata.
Sumber gambar: Antara.
Tradisi tatung ini bisa dibilang merupakan salah satu bentuk hoat-sut sekaligus tradisi kuno yang bahkan di daratan Tiongkok sendiri sudah tidak bisa ditemui.
Terima kasih sudah membaca.
Referensi bacaan: