Iya, kalau yang dimagsud adalah sosok Joker difilm Joker 2019 merupakan tokoh protagonis. Tepatnya disebut villain protagonis. Tapi ada juga yang menyebutnya anti-hero/anti-villain protagonis. Ah tidak apa-apa. Intinya Joker 2019 Arthur Fleck (Jaquain Phoenix) adalah karakter protagonis bukan antagonis.
Joker 2019
Sedangkan kalau yang dimagsud adalah Joker (Heath Ledger) difilm Batman : The Dark Night adalah villain-antagonis. Dan protagonisnya adalah si Batman (Bruce Wayne) itu sendiri. Tepatnya hero-protagonis berkarakter superhero.
Joker di Batman : The Dark Knight
Kenapa?
Bingung ya membedakannya?
Karena tindakan Joker terlihat jahat. Maka sebutannya seharusnya adalah antagonis. Karena kalau protagonis haruslah orang yang berkarakter baik bukan jahat. Kalau protagonis masak kelakuannya jahat sama sekali tidak mencerminkan ciri orang baik.
Memang terlihat banyak orang yang salah memahami dan tidak bisa membedakan atau kebingungan membedakan arti sebenarnya dari protagonis dan antagonis. Selama ini selalu dikonotasikan kalau antagonis berarti jahat kalau protagonis berarti baik. Titik.
Padahal protagonis itu bukan berkonotasi tokoh yang berkarakter baik. Dan antagonis juga bukan konotasi dari tokoh yang berkarakter jahat. Sekali lagi, bukaannnn. Antagonis dan protagonis tidaklah mempunyai tafsiran hitam dan putih.
Sederhananya, protagonis artinya PEMERAN UTAMA dalam sebuah cerita baik dalam film, novel dan teater. Merupakan sosok sentral sebagai pusat semesta cerita yang berperan besar dalam menggerakan plot entah dia itu sebagai sosok yang berkarakter jahat atau baik, asalkan dia pemeran utamanya maka dia disebut protagonis. Siapapun pemeran utamanya, baik dia berkarakter jahat atau baik, maka dia adalah protagonis. Semoga bisa dipahami. Pemeran utama alias protagonis berperan besar nantinya dalam menguraikan konflik masalah dan menyelesaikannya dalam sebuah cerita.
Sedangkan antagonis adalah anta=anti=lawan dari prota. Arti sederhananya berlawanan. Karakter yang berlawanan dari prota. Bertentangan dengan pemeran utama. Berlawanan dari segi tujuan utama dan motivasi. Mau dia orang yang baik atau jahat, asalkan dia selalu berlawanan tujuan utama dengan pemeran utama, dia disebut antagonis.
Misalkan yang protagonis/pemeran utama ingin menghancurkan dunia, yang satunya lagi antagonis/lawan ingin mendamaikan dunia. Keduanya saling berlawanan dalam tujuan. Tidak pernah bertemu. Apakah dia jahat atau baik, asalkan dia pemeran utamanya, dialah protagonis. Contohnya karakter Light Yagami/Kira di Death Note, dia ini sosok yang berkarakter jahat. Light disebut sebagai villain-protagonist. Tujuannya memusnahkan semua orang-orang jahat dari muka bumi tapi Light adalah pemeran utamanya, cerita Death Note berfokus berdasarkan pada sudut pandang Light, maka Light/Kira disebut protagonis. L walaupun berkarakter baik, karena tujuan L adalah menghentikan Kira, maka dia disebut antagonis. Tepatnya L disebut sebagai hero-antagonis.
Nah sebutan untuk moralitas pemeran dalam cerita terkait protagonis yang saya tau ada beberapa sebutan, begitu juga untuk antagonis seperti, villain-protagonis/antagonis, hero-protagonis/antagonis, anti-hero protagonis/antagonis dan anti-villain protagonis/antagonis. (Kalau masih ada sebutan lain, silahkan tambahkan lagi). Defenisi masing-masing moralitas tersebut pun berbeda-beda walau ada yang terlihat mirip. Tapi saya tidak akan jabarkan disini.
Jadi sampai kapanpun karakter antagonis tidak akan pernah menjadi pemeran utama gaes. NEVER WILL. Selamanya antagonis merupakan lawan dari protagonis. Jadi tidak ada istilah ngadi-ngadi “Wah pemeran utamanya antagonis” sebagai upaya untuk memberitahu kalau ia sosok yang jahat tapi malah menjadi pemeran utama. Karena kalau pemeran utama ya maka sebutannya protagonis terlepas apakah ia berkarakter jahat atau baik asalkan ia pemeran utamanya maka ia disebut protagonis. Sesimpel itu memahaminya.
Seperti Eren Yeager (Attack on Titan) beberapa waktu yang lalu sempat ada yang menyebutnya Eren berubah menjadi antagonis diseason 4 dikarenakan karakternya berubah menjadi jahat. Padahal Eren tetaplah pemeran utama alias protagonis walaupun terjadi perkembangan atau perubahan kepribadiannya menjadi jahat tidak membuat Eren otomatis menjadi antagonis. Antagonis tetaplah pihak Marley. Levi Ackerman sendiripun walaupun ia berkarakter baik dengan karakterisasinya yang sangat kuat dan bagus, yang merupakan termasuk salah satu tokoh penting, tapi Levi tetap bukanlah protagonis, melainkan hanya pemeran pendukung. Karena Eren adalah sosok sentral sebagai penggerak plot cerita bukan Levi atau Erwin atau Armin atau Mikasa. Ya kalau Eren mati kemungkinan ceritanya tamat. Sebagaimana Light mati, Death Note tamat. Walau sebenarnya tidak harus mati dulu baru ceritanya tamat. Hanya contoh.
Memang umumnya/seringnya/biasanya dalam film, novel dan teater antagonis diberikan untuk tokoh dengan karakter cenderung jahat. Jadi kemudian seakan terstigma dipikiran penonton kalau antagonis itu artinya karakter jahat. Kalau ada karakter atau orang jahat secara otomatis dibilang antagonis padahal tidak otomatis seperti itu.
Jadi Joker (Joker 2019), Light Yagami (Death Note), Amy Dunne (Gone Girl), Eren Yeager (Attack on Titan) adalah protagonis/pemeran utama bukan antagonis walaupun mereka cenderung jahat.
..
Thanks
Tergantung dari perspektif siapa yang melihatnya.
Kalau mengambil perspektif dari para karakter yang berada di dunia yang sama dengan Joker, maka kemungkinan besar akan ada dua jawaban.
Sementara kalau menilai dari sudut pandang pembaca komik atau penonton filmnya, maka posisi Joker sebagai protagonis atau antagonis tergantung dari posisi perannya, apakah Joker diposisikan sebagai karakter sentral atau bukan.
Saya ambil contoh dari film. Misalnya Joker.
Di film garapannya Todd Phillips tersebut, Joker diposisikan sebagai protagonis. Joker menceritakan kehidupan Arthur Fleck sebagai komedian yang tersakiti. Lalu setelah tertimpa kemalangan bertubi-tubi hingga dijadikan bahan olok-olok oleh orang-orang di sekitarnya, ia pun menjelma sebagai sosok The Joker.
Sosok Arthur Fleck dalam Joker merupakan karakter sentral yang ditugaskan sebagai penyampai pesan terkait bobroknya moralitas manusia yang terkadang (bahkan sering) memandang rendah orang lain. Perundungan sudah menjadi hal yang biasa.
Jadi, sosok Joker di Joker adalah protagonis karena posisinya sebagai tokoh utama atau karakter sentral yang membawakan cerita/kisah dalam film dan (biasanya) menjadi pusat cerita.
Protagonis tidak selalu dihuni karakter baik hati berjiwa malaikat karena cukup sering ketika filmmaker justru menempatkan sosok berperangai buruk (psikopat, penjahat, perampok, dll) sebagai tokoh utama. Definisi terkait protagonis dan antagonis sudah dijelaskan dengan baik oleh di jawaban yang ini.
Lain halnya dengan sosok Joker di Batman dan The Dark Knight.
Sosok Joker diposisikan sebagai villain karena status sebagai karakter sentral/protagonis atau yang memimpin cerita/kisah dipegang oleh sosok Bruce Wayne/Batman. Karakter Joker di kedua film tersebut diceritakan sebagai sosok yang ideologinya berseberangan dengan Batman dan diberikan mandat oleh pembuat cerita/film untuk selalu menyusahkan Batman.
Batman mendambakan turunnya angka kriminalitas agar dapat tercipta dunia yang damai, sementara Joker justru ingin menghancurkannya.
Nggak akur kan jadinya.