Saya agak terlambat dalam memulai literasi keuangan, tetapi penting untuk memahami bahwa perubahan mindset dalam pengelolaan keuangan memerlukan waktu.
Banyak orang di forum Quora, misalnya, tergesa-gesa ingin menjadi investor dengan modal awal yang kecil, seperti 100 ribu rupiah. Meskipun tidak salah untuk memulai, mereka sering kali tidak memahami konsep leverage, sama seperti yang saya alami di masa lalu.
Menurut Robert Kiyosaki dalam “Ayah Kaya,” peralihan dari kuadran E ke kuadran I memerlukan pemahaman yang mendalam. Saya sendiri memulai dari kuadran E sebagai dosen, kemudian merintis usaha untuk pindah ke kuadran S. Meskipun bukan tujuan utama, pendapatan dari kuadran E membantu membentuk mindset saya untuk memasuki kuadran S. Saya mulai memahami nilai aset dan belajar mengelolanya. Selanjutnya, saya mengembangkan bisnis (kuadran B) dan menyerahkan operasionalnya kepada anak saya, sambil berperan sebagai investor dan mentor.
Saat ini, saya aktif di kuadran B dan I, dan hasilnya, penghasilan pasif saya melebihi penghasilan aktif. Jika Anda ingin keluar dari rutinitas yang monoton, fokuslah pada kuadran I dan B. Bahkan Richard Gere dalam film “Pretty Woman” menggambarkan prinsip ini melalui bisnisnya—membeli perusahaan yang bermasalah, memperbaikinya, dan menjualnya.
Saya menggunakan prinsip UOL (uang orang lain), WOL (waktu orang lain), dan TOL (tenaga orang lain) untuk memperkuat leverage finansial saya. Mulai dari memanfaatkan kredit untuk mendapatkan selisih bunga, hingga berbisnis dan melibatkan anak saya untuk hasil yang optimal. Inilah cara saya mengelola keuangan saya.