Sejak merdeka pada 1776 hingga 1941 ketika pangkalan Amerika Serikat di Pearl Harbor dibom Jepang, AS relatif memiliki orientasi politik luar negeri yang isolasionis. Fokus ke dalam negeri dan membatasi keterlibatannya dalam isu-isu internasional.

Ada beberapa pengecualian dalam masa isolasionisme AS dari 1776–1941 untuk polugrinya

• Perdagangan dan akses pasar ke negara lain. AS cukup terlibat dalam pemberantasan bajak laut di Laut Mediterrania. AS juga memaksa Jepang dan Korea membuka diri terhadap orang asing (khususnya terkait perdagangan). AS seperti negara Eropa (Inggris, Prancis) juga berkepentingan pada pembukaan Cina pada dunia.
• Kolonialisme Eropa di benua Amerika. AS dengan Doktrin Monroe menentang upaya kolonialisme atau mengembalikan kontrol negara Eropa terhadap koloninya di benua Amerika. Sebagai contoh, ketika Meksiko diinvasi Prancis AS memberikan dukungan material dan diplomatik. Pada 1898 AS dan Spanyol berperang untuk kemerdekaan Kuba dan dalam prosesnya meluas ke Filipina.
• Dalam dua perang dunia keterlibatan AS di dalamnya bukan karena kemauan sendiri tapi karena paksaan negara lain. Misal pada 1917 tenggelamnya kapal Lusitania akibat kapal selam Jerman dan bocornya “Telegram Zimmerman” yang isinya adalah rencana aliansi Jerman-Meksiko untuk menginvasi AS membuat negara tersebut terlibat dalam Perang Dunia I di pihak Entente melawan Blok Sentral. Kemudian di 1941 pemboman Pearl Harbor oleh Jepang dan deklarasi perang Jerman membuat AS terlibat dalam Perang Dunia II di pihak Sekutu melawan Blok Poros.

Pasca Perang Dunia II hingga berakhirnya Perang Dingin (1989), polugri AS dikarakterisasi oleh kebijakan containment yang dipromosikan George Kennan. Sederhananya polugri AS fokus pada upaya untuk membendung Uni Soviet dan Blok Timur. AS juga mencegah negara untuk berubah atau mendekat ke Uni Soviet baik melalui utang, bantuan, kudeta, atau bahkan intervensi militer langsung. Beberapa contoh

• Rencana Marshall yang memberikan bantuan untuk negara-negara di Eropa Barat untuk rekonstruksi pasca PD II. Hal ini dilakukan AS untuk mencegah kelompok komunis berkembang dengan memanfaatkan kondisi buruk di Eropa Barat.
• Perang Korea dan Vietnam yang melibatkan AS untuk mendukung rezim non komunis di dua negara tersebut.
• Pembentukan aliansi keamanan seperti NATO, SEATO, ANZUS, serta aliansi bilateral dengan Korsel dan Jepang.

Pasca Perang Dingin dan runtuhnya Uni Soviet pada 1991, fokus polugri AS adalah mempertahankan hegemoni dan memperluas tatanan liberal. Dua contoh

• Di Eropa Timur ini dikarakterisasi dengan perluasan keanggotaan Uni Eropa dan NATO yang bersamaan dengan demokratisasi dan liberalisasi ekonomi negara bekas Blok Timur dan Uni Soviet.
• Di Timur Tengah dengan basis R2P dan perang terhadap terror Amerika Serikat melakukan intervensi di Afghanistan, Irak, Libya, dan Suriah.
• Di Asia Pasifik kontemporer hal ini dikarekterisasi dengan pembendungan terhadap Cina yang semakin kuat. AS memperkuat aliansi dan hubungan dengan sekutunya dan mereka yang menentang Cina di kawasan. Misal “The Quad” antara AS dengan Australia, Jepang, dan India atau kerja sama keamanan antara AS dan Vietnam.
• AS juga memberikan bantuan ekonomi dan keamanan pada berbagai negara untuk mempertahankan pengaruhnya. Beberapa skema seperti USAID dan FMF