Sebenarnya, setiap orang tua ingin melihat perkembangan kecerdasan anaknya. Namun, terkadang mereka tidak tahu bagaimana cara menerapkan ilmu good parenting kepada anak-anak mereka sehingga anak-anak tidak memiliki sosok teladan yang bisa dijadikan panutan.
Ada beberapa alasan mengapa orang tua memberikan gadget kepada anak-anak usia belia (1 tahun – 5 tahun):
1. Mereka tidak ingin repot mengurus anak.
2. Mereka berpikir bahwa gadget dapat menggantikan peran orang tua yang sedang sibuk.
3. Mereka khawatir bahwa kecerdasan anak tidak akan berkembang atau takut anak mereka ketinggalan dengan tren.
4. Mereka tidak memahami cara mendidik anak dengan benar.
5. Orang tua ingin merasakan sedikit kebebasan dan tidak ingin quality time mereka terganggu oleh anak-anak.
6. Mereka takut anak-anak akan merasa kesepian.
Menurut penelitian, kecerdasan emosional anak akan mengalami penurunan atau berkurang saat mereka terlalu sering menggunakan gadget. Ketika anak-anak mulai menganggap gadget sebagai teman terbaik mereka, mereka tidak lagi membutuhkan peran emosional dari orang tua dan perhatian orang tua menjadi kurang penting bagi mereka. Anak-anak lebih mengandalkan gadget karena gadget dianggap lebih responsif dan dapat diandalkan daripada kehadiran orang tua. Jika peran gadget lebih dominan daripada peran orang tua, maka orang tua tidak lagi dianggap sebagai orang tua oleh anak-anak dan orang tua akan kehilangan pengaruhnya.
Bagaimana cara menerapkan ilmu parenting yang baik?
- Hindari memberikan anak handphone sebelum usia 14 tahun. Hal ini bertujuan agar anak tidak terbiasa dengan kehidupan instan di usia belia. Dengan tidak terbiasa dengan hal-hal instan, anak akan memiliki kecerdasan mental yang kuat saat menghadapi tantangan hidup. Selain itu, anak juga akan lebih menghargai proses belajar yang panjang daripada mengandalkan hasil instan.
- Selalu jalin komunikasi yang baik dengan anak. Sediakan waktu luang untuk mendengarkan pendapat dan perasaan mereka. Dengan berkomunikasi secara terbuka, kamu akan lebih memahami apa yang anak rasakan dan pikirkan.
- Berikan contoh perilaku yang baik tanpa perlu menyuruh anak untuk berbuat baik. Anak cenderung meniru perilaku orang tua mereka. Oleh karena itu, berikan contoh perilaku yang baik dan positif agar anak juga mengikuti jejakmu.
- Buatlah aturan yang mengajarkan etika kepada anak. Mengajarkan etika sejak usia dini akan membantu anak memahami batasan perilaku yang membuat mereka nyaman saat bersosialisasi dengan orang lain.
- Berikan dukungan emosional kepada anak. Anak perlu merasa aman dan dicintai. Dukungan emosional dan motivasi yang kamu berikan akan membantu anak menjadi lebih mandiri dan mampu membuat keputusan tanpa takut akan risikonya.
- Berikan pendidikan agama kepada anak. Pendidikan tidak hanya sebatas di sekolah, tetapi juga melibatkan pengenalan tentang pencipta mereka. Hal ini akan membantu anak mendapatkan nilai-nilai spiritual dan ketenangan batin ketika orang tua tidak berada di dekatnya.
- Ajarkan anak untuk menyukai kegagalan dan tidak membencinya. Tujuannya adalah agar anak tidak merasa minder, gelisah, atau panik saat menghadapi ujian hidup.
Jangan lupa, tidak ada orang tua yang sempurna. Yang paling penting adalah kamu selalu berusaha menjadi yang terbaik untuk anakmu. Semoga bisa membantu!