Saya termasuk salah satu yang menganggap bahwa orang miskin itu rendah πββοΈ
Kenapa saya berpikir begitu? Namun, ini hanya berlaku untuk orang miskin yang tidak menyadari kondisi mereka sendiri, terutama yang memiliki banyak anak tanpa bisa merawat mereka dengan baik.
Saya merasa mereka tidak bijaksana; mereka sudah tahu bahwa mereka miskin, tetapi tetap memiliki banyak anak. Akibatnya, mereka sering menyalahkan orang lain atas kesulitan hidup mereka, padahal kesulitan tersebut mungkin berasal dari keputusan mereka sendiri.
Jika mereka sudah mengetahui bahwa mereka miskin, seharusnya mereka tidak menarik orang lain, seperti anak-anak mereka, ke dalam kondisi kemiskinan tersebut. Ini bisa menciptakan siklus kesulitan yang terus-menerus.
Apalagi, jika mereka tahu mereka miskin dan tidak bisa memberikan kehidupan yang baik dari segi nutrisi, pendidikan, dan sebagainya, lalu membandingkan anak mereka dengan anak-anak lain yang lebih sukses:
“Si Entong bisa beliin bapak ibunya mobil, kamu?”
“Si Budi bisa ajak orang tuanya pergi Umroh.”
Padahal, si Entong dan si Budi bisa sukses karena orang tua mereka mampu memberikan nutrisi dan pendidikan yang baik, sehingga mereka bisa memperoleh pekerjaan yang baik.
Lebih parah lagi, ada yang mulai dari bayi sudah disuruh bekerja dengan cara mengemis di lampu merah atau tidur di gerobak.
Ada yang mengatakan, “Ini satu-satunya hiburan kami, kami tidak bisa pergi ke bioskop atau hal-hal lain.”
Tapi, apakah Anda pikir orang kaya tidak menjadikan seks sebagai hiburan? Mereka juga menikmatinya! Mereka hanya lebih berpendidikan dan bisa merencanakan keluarga dengan baik.
Padahal, kontrasepsi bisa didapatkan secara gratis di Puskesmas jika Anda memiliki BPJS. Jika tidak, kontrasepsi di Puskesmas harganya sangat murah, jauh lebih murah dibandingkan biaya rokok Anda ππ
Intinya, mengapa saya menganggap orang miskin rendah? Karena mereka sudah tahu mereka miskin, tetapi terus memiliki banyak anak dan kemudian mengeluh tentang kesulitan hidup π€·ββοΈπ€·ββοΈπ€·ββοΈ
Jika ingin memiliki anak, satu saja sudah cukup, dan berikan yang terbaik untuk anak tersebut agar mereka bisa memiliki kehidupan yang layak di masa depan.
Kualitas > kuantitas.
Tapi jika masih ingin memiliki banyak anak, itu terserah Anda. Setidaknya tenaga kerja tetap murah π Toh anak Anda yang dibayar murah, bukan anak saya.