Sign Up to our social questions and Answers Engine to ask questions, answer people’s questions, and connect with other people.
Login to our social questions & Answers Engine to ask questions answer people’s questions & connect with other people.
Lost your password? Please enter your email address. You will receive a link and will create a new password via email.
Please briefly explain why you feel this question should be reported.
Please briefly explain why you feel this answer should be reported.
Apakah di era digital sekolah masih relevan?
Menurut saya, sekolah tetap akan relevan sampai kapanpun, tapi sistem pendidikannya saja yang harus selalu dikaji ulang di setiap generasi. Karena tiap generasi punya tantangan sendiri, masalah yang spesifik pula. Maka dari itu anak - anak perlu sistem pendidikan yang memungkinkan mereka mempunyai bRead more
Menurut saya, sekolah tetap akan relevan sampai kapanpun, tapi sistem pendidikannya saja yang harus selalu dikaji ulang di setiap generasi.
Karena tiap generasi punya tantangan sendiri, masalah yang spesifik pula.
Maka dari itu anak – anak perlu sistem pendidikan yang memungkinkan mereka mempunyai bekal untuk bertahan dan punya skillset untuk solving problem.
Menurut saya, Beberapa poin yang saya jabarkan dibawah adalah esensi pendidikan yang harus ditanamkan dalam sekolah :
Segitu dulu, nanti kalo rame saya tambahin, hehe
-L7-
Saya siswa MAN jurusan Ilmu Keagamaan, saat ini saya mencari informasi tentang SNMPTN dan SBMPTN, tapi karena saya dari jurusan keagamaan saya merasa minder. Apakah jurusan Keagamaan ada peluang lulus pada prodi Soshum atau Saintek?
Waah 😍 Jawabannya tentu bisa sekali, terutama untuk UTBK-SBMPTN rumpun soshum Mungkin pertanyaannya kurang rinci ya. Kalau untuk peluang lulus, jelas ada terutama jika diimbangi belajar keras dan doa. Karena ya tidak bisa dipungkiri bahwa materi ujian masuk sekarang tidak bisa diprediksi. Sekedar ceRead more
Waah 😍 Jawabannya tentu bisa sekali, terutama untuk UTBK-SBMPTN rumpun soshum
Mungkin pertanyaannya kurang rinci ya. Kalau untuk peluang lulus, jelas ada terutama jika diimbangi belajar keras dan doa. Karena ya tidak bisa dipungkiri bahwa materi ujian masuk sekarang tidak bisa diprediksi. Sekedar cerita, untuk persiapan UTBK 2020 ini, beberapa teman saya sudah belajar keras memahami materi-materi IPS yang tidak sepenuhnya kami pelajari selama 3 tahun. Namun, karena alasan yang saya kurang ingat betul 😅, Panitia LTMPT memutuskan untuk meniadakan tes potensi akademik (di dalamnya termasuk tes pelajaran IPS) mungkin agak terasa sayang sekali waktunya, tapi ya tidak apa-apa, tidak ada ilmu yang tidak bermanfaat jika sudah dipelajari.
Saya juga anak MAN jurusan Ilmu Keagamaan. Berdasarkan para kakak kelas yang sudah menjadi alumni, cukup banyak yang sudah masuk dalam prodi soshum di PTN. Untuk kakak kelas yang hanya berjarak 2–3 tahun, saya tahu ada yang lulus di sastra Arab UGM, sastra Inggris UNS, Psikologi UNNES, ya itu yang saya ingat hehe 😅. Oh iya, ada teman seangkatan saya yang lolos SNMPTN di FEB Universitas Brawijaya. Bahkan dulu ustadz saya pernah bercerita ada alumni yang lolos S1 Akuntansi UI. Tentunya, orang-orang tersebut punya visi misi sendiri dan tekad yang kuat untuk ikut berbagai teks seleksi masuk perguruan tinggi. Baik lewat SBMPTN maupun Seleksi Mandiri.
Kalau untuk saintek, hmm saya sepertinya agak asing ya mendengat ada alumni ilmu keagamaan yang kulaih di prodi saintek. Yang saya ingat, saat pendaftaran SNMPTN bulan Februari kemarin ada prodi Lingkungan (mohon maaf saya kurang ingat prodi apa tepatnya, namun bukan teknik lingkungan) di UNS yang bisa saya pilih, kesimpulan saya prodi tersebut membuka diri untuk lulusan ilmu keagamaan.
Mungkin bisa dipertimbangkan juga bahwa banyak universitas di Timur Tengah sebagai pilihan studi lanjutan untuk lulusan MAN Ilmu Keagamaan. Hehe 😆
Semoga membantu
See lessApa nama makanan yang paling kamu suka, dan kenapa kamu memilih makanan tersebut?
Kapurung. Makanan khas Kota Palopo, Sulawesi Selatan. Kapurung ini sangat mengenyangkan. Tidak perlu ada penambahan nasi, karena sudah ada sagu sebagai sumber karbo. Yang mirip es batu pada gambar adalah sagu. Isian kapurung terdiri dari udang, ikan, dan sayuran rebus (kangkung, kacang panjang, jantRead more
Kapurung. Makanan khas Kota Palopo, Sulawesi Selatan.
Kapurung ini sangat mengenyangkan. Tidak perlu ada penambahan nasi, karena sudah ada sagu sebagai sumber karbo. Yang mirip es batu pada gambar adalah sagu.
Isian kapurung terdiri dari udang, ikan, dan sayuran rebus (kangkung, kacang panjang, jantung pisang, jagung).
Kuahnya sangat menyegarkan, karena ada penambahan tomat dan air jeruk limau atau jeruk nipis. Ada rasa gurih dari kacang goreng sebagai tambahan bumbu halus.
Untuk yang tidak familiar dengan sagu sebagai makanan pokok, mungkin akan tidak suka dengan kapurung. Bagi orang awam, tekstur sagu yang kenyal dan agak sedikit lembek akan terasa aneh.
See lessMengapa Kerajaan Majapahit tidak mengenal Kerajaan Korea dan kekaisaran Jepang namun mengenal Kerajaan Tiongkok, Siam, Khmer, Annam, Champa, dan Pagan?
Ilustrasi kapal jung Sudah ada beberapa jawaban untuk pertanyaan ini, namun ada hal yang saya rasa masih kurang dan pertanyaan ini seolah belum terjawab. Pertanyaanya adalah Mengapa Majapahit tidak mengenal Kerajaan Korea dan Kekaisaran Jepang? Nah… Sebenarnya Majapahit sudah mengenal Kerajaan JoseoRead more
Sudah ada beberapa jawaban untuk pertanyaan ini, namun ada hal yang saya rasa masih kurang dan pertanyaan ini seolah belum terjawab. Pertanyaanya adalah Mengapa Majapahit tidak mengenal Kerajaan Korea dan Kekaisaran Jepang?
Nah… Sebenarnya Majapahit sudah mengenal Kerajaan Joseon di Semenanjung Korea dan Keshogunan Muromachi (1338 – 1573) di Jepang. Hal ini dapat dibuktikan dan tertulis dalam Joseon Wangjo Sillok (Babad Dinasti Joseon). Dalam catatan ini disebutkan tentang kunjungan seorang pedagang utusan dari Negara Jawa atau dalam Bahasa Korea-nya Chowa-guk/Jowa-guk/Jawa (조와국/자바) atau dalam Bahasa China disebut sebagai Zhaowa-guo (爪蛙國). Berikut catatan yang tertulis dalam Joseon Wangjo Sillok, surat dari utusan Jawa ketika berada di Jepang pada tahun 1412,
Seorang pedagang dan utusan dari Negara Jawa ini bernama Jin Eon-Sang (진언상) atau Chen Yanxiang (陳彦祥). Dia pergi ke Joseon pada masa Raja Taejo dan Raja Taejong, pertama pada tahun 1395 dan yang kedua pada tahun 1406. Kemudian mengunjungi Keshogunan Muromachi di Jepang pada tahun 1412 (saat di Jepang ini, Chen mengirim utusan menghadap Raja Taejong dengan membawa suvenir).
Pada kunjungan awalnya ke Joseon pada 1395 ia menumpang kapal utusan Kerajaan Siam, Jang Sado atau Zhang Sidao (장사도/張思道) dan diterima dengan baik. Berikut catatan tertulisnya,
Pada tahun 1406, kali kedua Jin Eon-Sang/Chen Yanxiang (진언상/陳彦祥) berkunjung ke Josean ia dirampok oleh bajak laut Jepang. Kapalnya rusak, 21 awak kapal meninggal, dan 60 orang ditangkap, dan hanya 40 orang yang selamat. Semua hadiah bahan obat seperti burung unta, merak, burung beo, parkit, gaharu, secang, kemenyan, dll. dijarah. Berikut catatannya,
Setelah mereka sampai di Joseon mereka kemudian dirawat dan dilayani dengan baik, Raja Taejong memberikan mereka makanan, pakaian, dan kemudian memberi utusan Chowaguk ini sebuah kapal beserta kawalannya untuk pergi ke Jepang. Namun, dalam perjalanan ke Jepang dari Joseon, kapal Jin Eon-Sang/Chen Yanxiang (진언상/陳彦祥) rusak di pesisir Jepang dan dijarah lagi oleh Waeguu dan mereka kemudian dibantu oleh pemerintah Keshogunan Muromachi, Shogun Ashikaga Yoshimochi. Setelah beberapa saat di Jepang Chen kembali ke Jawa dengan kawalan kapal Jepang bersama utusan Shogun untuk raja Jawa.
Pada tahun 1412, Jin Eon-Sang/Chen Yanxiang (진언상/陳彦祥) kembali pergi ke Jepang dan berlabuh di Hakata, hingga kemudian diizinkan memasuki Kyoto untuk bertemu Shogun Ashikaga Yoshimochi dengan titel arya dan mengaku sebagai utusan resmi raja Jawa. Chen kemudian mengirim utusannya untuk memberikan suvenir kepada Raja Taejong sebagai ucapan terimakasih atas bantuan pada kunjungan tahun 1406 (suratnya sudah saya sebutkan di atas tadi).
Setelah beberapa saat di Jepang, rombongan Jin Eon-Sang segera akan kembali ke Jawa namun masih menunggu utusan yang menghadap di Joseon. Selain membawa suvenir, utusan tersebut juga meminta pemerintah Joseon mengawal Chen kembali ke Jawa, namun ditolak. Berikut catatan terakhir tentang perjalanan utusan Chowaguk/Negara Jawa dalam Joseon Wangjo Sillok,
Kesimpulan :
Sekian yang dapat saya tulis semoga dapat menjawab pertanyaan ini. Tabik!
Referensi :
Edit : Beberapa hal sudah diedit (ada yang dihapus dan ditambahkan), khususnya tentang terjemahan, tambahan seputar kunjungan Chen Yanxiang ke Keshogunan Muromachi di Jepang, dan tambahan satu sumber referensi lagi.
Catatan Kaki
[1] http://>http://sillok.history.go.kr/id/kca_11204021_003 (http://sillok.history.go.kr/id/kca_11204021_003)
See less[2] http://sillok.history.go.kr/id/kaa_10308007_002
[3] http://>http://sillok.history.go.kr/id/kca_10608011_003 (http://sillok.history.go.kr/id/kca_10608011_003)
[4] 조선왕조실록
[5] Chen Yanxiang – Wikipedia
[6] http://sillok.history.go.kr/popup/viewer.do?id=kca_11204021_003&type=view&reSearchWords=%EC%9E%90%EB%B0%94%EA%B5%AD&reSearchWords_ime=%3Cspan%20class=%22newbatang%22%3E%EC%9E%90%EB%B0%94%EA%B5%AD%3C/span%3E
Bagaimana saran memasarkan produk furnitur?
Apakah produk yang anda produksi memiliki konsep tersendiri? Misalkan outdoor furniture tentunya berbeda konsep brandingnya dengan indoor furniture. Outdoor furniture bisa anda coba jual dalam bentuk retail atau wholesale ke luar negeri atau keluar pulau Jawa, dengan targeting yang tepat. Bila produRead more
Apakah produk yang anda produksi memiliki konsep tersendiri? Misalkan outdoor furniture tentunya berbeda konsep brandingnya dengan indoor furniture. Outdoor furniture bisa anda coba jual dalam bentuk retail atau wholesale ke luar negeri atau keluar pulau Jawa, dengan targeting yang tepat.
Bila produk anda indoor furniture dan pasar anda adalah menengah kebawah, anda bisa mempertimbangkan buka lapak digital di marketplace dan buka akun social media dengan konsep product sale, bila produk anda menengah keatas anda perlu mempertimbangkan untuk konsep branding yang lebih eksklusif di social media.
Bila produk anda adalah furnitur kantor, anda bisa mencoba targeting ke akun kantor dan menawarkan produk anda.
Banya kemungkinannya, karena niche furniture sendiri masih luas dan bisa dibuat lebih spesifik lagi. Bila bapak berkenan melanjutkan, silahkan menghubungi kami di Digital Marketing Agency Semarang – Warak Ngendog dan kami akan dengan senang hati siap untuk membantu.
Namun bila anda ingin mengusahakannya sendiri atau bersama orang lain, saya doakan semoga sukses dan makin berkibar usahanya, pak
See lessApakah obat tradisional yang manjur buat sakit maag atau gangguan asam lambung?
Kunyit mengandung curcumin, yang merupakan kandungan anti inflamasi, anti jamur, dan antibakterial. Kandungan ini dapat menenangkan mukosa pada lambung dan mengatasi iritasi saluran pencernaan yang disebabkan oleh maag. Kunyit bisa dikonsumsi dalam bentuk olahan jamu, atau bisa juga dengan mencampurRead more
Kunyit mengandung curcumin, yang merupakan kandungan anti inflamasi, anti jamur, dan antibakterial. Kandungan ini dapat menenangkan mukosa pada lambung dan mengatasi iritasi saluran pencernaan yang disebabkan oleh maag.
Kunyit bisa dikonsumsi dalam bentuk olahan jamu, atau bisa juga dengan mencampurkan satu sendok teh bubuk kunyit dengan air. Untuk mendapat hasil yang maksimal, konsumsi air kunyit setiap hari atau setidaknya satu kali setiap dua hari.
Sumber google.com
See lessBahasa apakah yang digunakan pada zaman Majapahit? Apakah zaman sekarang masih ada yang menggunakannya?
Terima kasih atas permintaan jawabannya Mas Arief Pradhana (Arief Pradhana). Pada zaman Majapahit bahasa sehari-hari yang dipertuturkan adalah bahasa Jawa Pertengahan. Bahasa Jawa Kuna juga dikenal, tetapi hanya sebagai bahasa kesusastraan saja. Contohnya Kakawin Nagarakertagama ditulis dalam bahasaRead more
Terima kasih atas permintaan jawabannya Mas Arief Pradhana (Arief Pradhana).
Pada zaman Majapahit bahasa sehari-hari yang dipertuturkan adalah bahasa Jawa Pertengahan.
Bahasa Jawa Kuna juga dikenal, tetapi hanya sebagai bahasa kesusastraan saja. Contohnya Kakawin Nagarakertagama ditulis dalam bahasa Jawa Kuna.
Bahasa Jawa Pertengahan zaman sekarang sudah tidak dipertuturkan lagi. Di Tanah Jawa bahasa ini berkembang menjadi bahasa Jawa Baru, sedangkan di Bali bahasa ini menjadi Bahasa Jawa-Bali. Bahasa Jawa-Bali ini lalu kemungkinan besar juga mempengaruhi perkembangan bahasa kesusastraan Bali dan bahasa Bali Alus.
Sebagai contoh bahasa Jawa yang digunakan dalam sebuah prasasti pada Masa Majapahit saya bagikan di sini. Ini adalah Prasasti Renek (1379 Masehi), yang sekarang menjadi koleksi Museum Mangkoenegaran di Surakarta. Sebelum dimiliki oleh Mangkoenegara VII, prasasti ini milik seorang Belanda bernama Klaverweiden di Surabaya.
Bahasa yang dipergunakan di dalam prasasti ini adalah bahasa Jawa Pertengahan dan sudah mirip dengan bahasa Jawa Baru.
Karena saya malas menyalin teks prasasti ini, maka saya berikan foto dari buku Balai Penelitian Arkeologi. Laporan Penelitian Jawa Tengah (Suhadi & Soekarto 1986).
Kita di sini bisa membaca bahwa ada kata konjungsi seperti kang dan kata penunjuk seperti puniku. Kata Bhatara pada baris pertama artinya adalah “raja”, secara harafiah artinya adalah “Dewa”.
Menurut saya sementara ini cukup. Apalagi bahasa prasasti bisa dikatakan bahasa birokratis yang tidak bernilai susastrawi.
Kesimpulannya
Pada Masa Majapahit, bahasa yang dipertuturkan adalah bahasa Jawa Pertengahan.
Semoga jawaban saya menjawab pertanyaan Anda.
Sumber